Konsepmol, perhitungan kimia, dan penentuan rumus kimia didasari pada hukum-hukum dasar kimia, yaitu : hukum kekekalan massa. hukum perbandingan tetap. hukum perbandingan berganda. hukum penggabungan volume. hipotesis Avogadro. Hukum Dasar Kimia. Hukum kekekalan massa. Hukum Perbandingan Tetap.
LAPORAN PERCOBAAN HUKUM KEKEKALAN MASSA DISUSUN OLEH ANINDHA ZULFA RAHMAH /X MIA F/04 KELOMPOK 4 NAMA ANGGOTA 1. 2. 3. 4. ADELLINA FALAHIYA R. ALYA AFIIFAH ANINDHA ZULFA R. PRATIWI HESTI K. /02 /03 /04 /23 SMA NEGERI 1 KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PERCOBAAN HUKUM KEKEKALAN MASSA I. TUJUAN PERCOBAAN Untuk mengetahui jumlah massa suatu zat sebelum direaksikan dan setelah direaksikan II. DASAR TEORI Awalnya hukum kekekalan massa diajukan oleh ilmuwan bernama Mikhail Lomonosov 1748 setelah daat membuktikannya melalui eksperimen. Kemudian Hukum Kekekalan Massa diformulasikan juga oleh Antoine Lavoisier pada tahun 1789. Oleh karenanya, Hukum Kekekalan Massa dikenal juga sebagai Hukum Lomonosov-Lavoisier. Hukum Kekekalan Massa menyatakan bahwa massa dari suatu sistem tertutup akan konstan meskipun terjadi berbagai macam proses di dalam sistem tersebut. Dalam sistem tertutup massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap / konstan. Pernyataan paling umum yang biasa digunakan untuk menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain,tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Jika proses kimiawi dilakukan dalam suatu sistem tertutup, maka jumlah massa dari reaktan harus sama dengan jumlah massa pada produk. Perhatikan persamaan reaksi kimia untuk pembakaran karbon padatan dengan gas oksigen. Cs + O2g CO2g Reaksi tersebut melibatkan satu mol karbon padat yang direaksikan dengan satu mol oksigen gas akan menghasilkan satu mol karbon dioksida gas. Jumlah massa yang terlibat pada persamaan reaksi tersebut dapat dihitung sebagai berikut. Diketahui - massa atom C adalah 14 sma Dengan demikian - massa atom O adalah 16 sma Massa molekul gas O2 adalah 2 x 16 = 32 sma Massa molekul gas CO2 adalah 14+2x16 = 46 sma Jumlah massa reaktan pada sisi sebelah kiri persamaan reaksi adalah massa 1 atom karbon ditambah dengan massa 2 atom oksigen dan dihitung sebagai berikut; 1 atom x 14 + 2 atom x 16 = 46 sma Jadi jumlah massa produk pada sisi sebelah kanan persamaan reaksi adalah 46 sma. Dengan demikian, persamaan reaksi kimia tersebut memiliki jumlah massa yang sama baik reaktan pada sisi kiri maupun massa produk pada sisi kanan. Neraca massa untuk persamaan reaksi dapat ditulis sebagai berikut. 14 ma massa C + 32 sma massa O2 = 46 sma massa CO2 PERCOBAAN I III. ALAT DAN BAHAN A. ALAT NO. NAMA ALAT UKURAN 1. Korek api JUMLAH 1 2. Gelas arloji Diameter 9 cm 3. Neraca Digital 1 1 B. BAHAN NO. NAMA BAHAN 1. Kertas HVS IV. KONSENTRASI/WUJUD JUMLAH Padat 1 CARA KERJA 1. timbang gelas arloji menggunakan neraca digital, catat hasilnya. 2. lipat kertas, kemudian letakkan di atas gelas arloji yang berada di atas neraca digital,catat hasilnya. 3. bakar kertas, kertas tetap di atas gelas arloji namun tidak di atas neraca digital. Dan gunakan penjepit untuk mengatur kertas agar saat menjadi abu tidak beterbangan. Amati reaksi kertas saat dibakar! 4. setelah menjadi abu, seperti ini. 5. V. Timbang abu tersebut, catat hasilnya! HASIL PENGAMATAN Massa gelas arloji + massa kertas sebelum dibakar 57,4 gram Perubahan kertas saat dibakar Berasap dan menjadi abu Massa gelas arloji + massa kertas setelah dibakar abu 49,9 gram PERCOBAAN II III. ALAT DAN BAHAN A. ALAT NO. NAMA ALAT 1. Tabung reaksi 2. Gelas Kimia UKURAN JUMLAH 100 x 12 mm 8 ml 50 ml 2 1 3. 4. 5. 6. 7. Neraca Digital Amplas Pipet Gunting Penggaris 3 x 5 cm 5 ml kecil 15 cm 1 1 1 1 1 B. BAHAN NO. IV. NAMA BAHAN KONSENTRASI/WUJUD JUMLAH 1. Pita Magnesium padat 2 cm 2. HCl 2M 5 ml CARA KERJA 1. timbang 2 tabung reaksi yang dimasukkan ke dalam gelas kimia menggunakan neraca arloji. 2. potong pita magnesium sepanjang 2 cm 3. amplas pita magnesium sampai karatnya hilang. Kemudian potong kecil kecil dan masukkan ke dalam tabung reaksi I 4. ambil larutan HCl 2 mol sebanyak 5 ml menggunakan pipet. Masukkan ke dalam tabung reaksi II. Hati – hati jangan sampai terkena kulit karena larutan tersebut cukup kuat. 5. timbang kembali 2 tabung reaksi yang berisi pita magnesium dan larutan HCl yang dimasukkan ke dalam gelas kimia menggunakan neraca digital. Catat hasilnya. 6. tuang larutan HCl ke dalam tabung reaksi I yang berisi pita magnesium. Amati perubahan yang terjadi. 7. timbang kembali zat yag sudah direaksian. Catat hasilnya! V. HASIL PENGAMATAN Massa gelas kimia + 2 tabung reaksi + larutan HCl + 28,9 gram pita magnesium sebelum reaksi Pita magnesium larut ke dalam HCl dan Perubahan saat reaksi larutan bergelembung Massa gelas kimia + 2 tabung reaksi + larutan HCl + 28,9 gram pita magnesium setelah reaksi VI. PEMBAHASAN PERCOBAAN I DAN II Kedua percobaan di atas merupakan beberapa contoh percobaan hukum kekekalan massa atau disebut juga dengan Hukum Lovoisier. Dimana hukum Lavoisier menyatakan bahwa massa zat – zat sesudah reaksi akan persis sama dengan massa zat – zat sebelum reaksi. Pada percobaan pertama yaitu pembakaran kertas, massa kertas sebelum reaksi dan massa kertas setelah direaksikan dan menjadi abu adalah berbeda. Seharusnya massanya sama. Karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan massa tersebut, seperti saat kertas dibakar, sebagian menjadi abu dan sebagian lagi menjadi uap sehingga massanya berkurang karena uap tersebut hilang ke atas karena pembakaran dilakukan di ruangan terbuka. Apabila pembakaran dilakukan di ruang tertutup, pasti massanya tidak akan berubah. Seperti yang dikatakan oleh Lovoisier “Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”. Perubahan materi yang kita amati dalam kehidupan sehari hari umumnya berlangsung dalam wadah terbuka. Jika hasil reaksi ada yang berupa gas, seperti paba percobaan I diatas, maka massa zat yang tertinggal menjadi lebih kecil daripada massa semula. Sebaliknya, jika reaksi mengikat sesuatu dari lingkungannya, maka hasil reaksi akan lebih daripada massa semula. Misalnya, reaksi perkaratan pada besi besi mengikat oksigen dari udara sebagai berikut. Fes + O2g Fe2O3s Pada percobaan kedua, massa zat sebelum dan sesudah direaksikan adalah sama. Perhatikan persamaan reaksi berikut. Mgs + 2HClaq MgCl2aq + H2g Pita magnesium direaksikan dengan larutan HCl menghasilkan Magnesium Klorida dan gas hidrogen. Saat melakukan percobaan tersebut, massa zat tetap sama walaupun pada reaksi tersebut menghasilkan gas hidrogen yang pastinya menghilang karena sifat gas yang partikelnya bergerak bebas. Hal ini dikarenakan gas hidrogen yang sifatnya sangat ringan serta pada neraca yang digunakan untuk percobaan ketelitiannya tidak sekecil massa hidrogen. VII. KESIMPULAN Sesuai dengan hukum kekekalan massa, berdasarkan percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa massa suatu zat sebelum dan sesudah direaksikan adalah sama walaupun zat tersebut berubah, baik dari fisik maupun kimia seperti warna, bentuk, wujud zat, dll. Jika terjadi penyimpangan, hal tersebut karena beberapa faktor, seperti faktor alat, bahan, dan manusia. VIII. DAFTAR PUSTAKA Endang Susilowati – Tarti Harjani. 2013. Kimia 1 Untuk Kelas x SMA dan MA Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Solo PT Wangsa Jatra Lestari Unggul Sudarmo. 2013. KIMIA untuk SMA/MA Kelas X. Surakarta Penerbit Erlangga HukumLavoisier atau Hukum Kekekalan Massa yang berbunyi "Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama". Pada tahun 1785, Antoine Lavoisier menemukan fakta bahwa pada reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa zat. Massa zat sebelum dan sesudah reaksi yang ditimbang secara teliti setiap eksperimennya, menghasilkan massa zat yang selalu there are 8 objects that you can take it out of this file. Kelarutan Timbal Balik, Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu, Viskositas, Tetapan Kalorimeter, Kalorimeter Bom, Ikatan Hidrogen, Tegangan Permukaan and Ikatan Hidrogen.
HukumKekekalan Massa. Oleh pakdosen Diposting pada 1 Juli 2022. Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Hukum Kekekalan Massa? Mungkin anda pernah mendengar kata Hukum Kekekalan Massa? Disini PakDosen membahas secara []
Kalau kamu tertarik untuk mempelajari tentang seluk beluk Hukum Lavoisier Hukum Kekekalan Massa, simak pembahasannya di sini. Kami juga telah menyiapkan kuis berupa latihan soal dengan tingkatan yang berbeda-beda agar kamu bisa mempraktikkan materi yang telah pembahasan ini, kamu bisa belajar mengenai Hukum Lavoisier Hukum Kekekalan Massa. kamu akan diajak untuk memahami materi dan tentang metode menyelesaikan soal. Kamu juga akan memperoleh latihan soal interaktif yang tersedia dalam tiga tingkat kesulitan, yaitu mudah, sedang, dan sukar. Tertarik untuk mempelajarinya? Sekarang, kamu bisa mulai mempelajari materi lewat uraian berikut. Apabila materi ini berguna, bagikan ke teman-teman kamu supaya mereka juga mendapatkan manfaatnya. Kamu dapat download modul & contoh soal hukum kekekalan massa lavoisier serta kumpulan latihan soal dalam bentuk pdf pada link dibawah ini Modul Lavoisier’s law Kumpulan Soal Mudah, Sedang & Sukar Definisi Massa total dari zat-zat yang terlibat dalam suatu reaksi kimia sebelum dan sesudah reaksi berlangsung adalah tetap atau sama. Pengertian hukum kekekalan massa atau Lavoisier’s law adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan konstan meskipun terjadi berbagai macam proses di dalam sistem tersebut dimana dalam sistem tertutup Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama tetap/konstan. Dalam percobaan hukum lavoisier, Antoine Laurent Lavoisiser melakukan percobaan dengan memanaskan merkuri oksida HgO sehingga menghasilkan logam merkuri dan gas oksigen dengan reaksi atau rumus hukum lavoisier berikut $2\mbox{HgO}l+\mbox{O}_{2}g\rightarrow2\mbox{Hg}s+2\mbox{O}_{2}g$ Selanjutnya, kedua produk tersebut direaksikan kembali dan terbentuklah merkuri oksida. Hal ini menunjukkan bahwa massa gas oksigen yang dihasilkan pada pembakaran merkuri oksida sama dengan massa oksigen yang diperlukan untuk mengubah logam merkuri menjadi merkuri oksida. Hasil percobaan ini menjadi dasar bagi Antoine Laurent Lavoisiser dalam mengambil kesimpulan atau pernyataan yang paling sesuai tentang Lavoisier’s law adalah bahwa massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat sesudah reaksi. Pernyataan ini dikenal sebagai Hukum Kekekalan Massa. Contoh Soal dan Pembahasan Suatu logam A sebanyak 3 gram direaksikan dengan 5 gram oksigen sehingga menghasilkan sejumlah senyawa AO suatu oksida dan terdapat sisa 2 gram oksigen. Tentukan jumlah oksida AO yang terbentuk! Jawaban $\begin{aligned}\mbox{massa awal} & =\mbox{massa akhir}\\ 3+5\mbox{ gram} & =\mbox{AO}+2\mbox{ gram}\\ \mbox{AO} & =6\mbox{ gram} \end{aligned} $ Keseimbanganmassa digunakan untuk melacak aliran bahan masuk dan keluar dalam suatu proses dan menghasilkan kuantitas komponen2 atau proses secara keseluruhan Persamaan yang digunakan adalah hukum kekekalan massa, aliran masuk = aliran keluar. Contoh: Keseimbangan massa pada proses pengeringan . 08-Dec-14 4 Keseimbangan massa total 0% found this document useful 0 votes5 views1 pageOriginal TitleLAPORAN PRAKTIKUM HUKUM KEKEKALAN MASSACopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes5 views1 pageLaporan Praktikum Hukum Kekekalan MassaOriginal TitleLAPORAN PRAKTIKUM HUKUM KEKEKALAN MASSAJump to Page You are on page 1of 1Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel the full document with a free trial! III Dasar teori : Hukum kekekalan Massa dikemukakan oleh Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) yang berbunyi: "Dalam suatu reaksi, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama", dengan kata lain massa tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan.Artinya selama reaksi terjadi tidak ada atom-atom pereaksi dan hasil reaksi yang hilang.Pernyataan yang umum digunakan untuk menyatakan
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA HUKUM LAVOISIER Disusun Oleh Nama Dwi Rahmasari Fatmawati Kelas X MIA 5 Nomor 11 SMA NEGERI 7 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MEMBUKTIKAN HUKUM LAVOISIER BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Hukum kimia adalah suatu keteraturan dalam ilmu kimia yang berlaku secara umum. Hukum-hukum kimia perlu dipahami karena merupakan dasar untuk mempelajari kimia. Hukum-hukum dasar kimia terbagi menjadi lima hukum, yaitu hukum kekekalan massa hukum Lavoisier, hukum perbandingan tetap Hukum Proust, hukum kelipatan berganda Dalton, hukum perbandingan volum Gay-Lussac, dan hipotesis Avogadro. Namun pada makalah ini hanya membahas tentang hukum kekekalan massa hukum Lavoisier. ”Pada reaksi kimia, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama” Selanjutnya bunyi hukum ini disebut dengan hukum kekekalan massa atau hukum Lavoiser. syukri Hukum kekekalan massa, kekekalan artinya tidak berubah jika direaksikan suatu zat dengan zat lain. Baik suatu benda itu di bakar maupun dua zat di campur, massa zat tersebut akan tetap. Fakta ini sangat menarik sekali bukan, sebagai contoh selama ini kita beranggapan bahwa massa kayu sebelum dibakar dengan sesudah dibakar akan berbeda, namun berdasarkan hukum kekekalan massa ini ternyata anggapan kita ini salah. Hal ini membuat penulis tertarik untuk mengetahui kebenarannya. Oleh sebab itu penulis akan membahas apa yang dimaksud dengan massa, sejarah lavoiser dan penemuannya mengenai hukum kekekalan massa, dan pembuktian hukum kekekalan massa. Sehingga makalah ini di buat. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut 1. Apa yang dimaksut dengan massa ? 2. Bagaimana sejarah lavoiser dan penemuannya mengenai hukum kekekalan massa ? 3. Bagaimana cara pembuktian hukum kekekalan massa ? BAB II PEMBAHASAN Pengertian massa Menurut Raymond massa adalah suatu ukuran yang menunjukkan kualitas materi di dalam suatu benda. Istilah massa dan berat sering tertukar dalam penggunaannya walaupun keduanya menunjukkan besaran. Tetapi merupakan besaran yang berbeda. Massa memiliki satuan dasar berdasarkan Sistem Internasional SI adalah Kilogram Kg. Berbeda dengan pendapat Chang. Menurut massa menunjukkan jumlah bahan dalam sebuah objek. Dari dua pendapat tersebut mengenai pengertian massa adanya sedikit perbedaan sehingga di simpulkan massa adalah suatu ukuran yang menunjukkan kualitas materi atau jumlah bahan dalam suatu benda atau objek. Selama ini jika menimbang suatu benda kita selalu mengatakan bahwa angka yang ditunjukan oleh sebuah timbangan itu adalah berat. Padahal berat mempunyai satuan Newton N sedangkan satuan yang di miliki oleh timbangan tersebut adalah Kilogram Kg. dengan demikian saat kita menimbang sebuah benda, angka yang di tunjukkan oleh timbangan tersebut bukanlah berat melainkan adalah massa Misalnya ada seseorang yang mengatakan berat tubuhnya 60 Kg, padahal yang dimaksut tubuhnya bermassa 60 Kg. Dari penjelasan contoh tersebut kita ketahui bahwa massa dan berat merupakan besaran yang berbeda. Massa memiliki satuan Kilogram Kg, sedangkan berat yang sebagaimana kita ketahui memiliki satuan Newton N. Sejarah lavoiser dan penemuannya mengenai hukum kekekalan massa Antoine Laurent Lavoisier, demikian nama lengkap ilmuwan kimia Perancis yang lahir pada tahun 1743 di Paris. Selain menguasai ilmu kimia, Lavoisier juga menguasai berbagai ilmu lainnya, seperti hukum, ekonomi, pertanian, dan geologi. Sebelum menekuni ilmu kimia, Lavoisier mengikuti jejak ayahnya mempelajari ilmu hukum. Meskipun mempelajari ilmu hukum, Lavoisier menunjukkan ketertarikannya dalam ilmu sains. Pada tahun 1768, Lavoisier terpilih menjadi anggota Academie Royale des Sciences Akademi Sains Kerajaan Perancis, suatu komunitas ilmuwan sains. Pada tahun yang sama, ia membeli Ferme Generate, perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa pengumpulan pajak untuk kerajaan. Lavoisier diangkat menjadi Komisaris Polisi Kerajaan ketika berusia 32 tahun. Lavoisier diberi tangggung jawab mengelola laboratorium serbuk mesiu. Ia mengembangkan laboratoriumnya dengan merekrut kimiawan-kimiawan muda dari berbagai penjuru Eropa. Lavoisier dan anak buahnya bekerja keras memperbaiki metode pembuatan serbuk mesiu. Ia dan timnya berhasil meningkatkan kualitas dan kemurnian bahan baku pembuatan mesiu, yaitu sendawa, belerang, dan batu bara. Hasilnya tidak mengecewakan, serbuk mesiu yang dihasilkan laboratoriumnya menjadi lebih banyak dan lebih baik dibandingkan sebelumnya. Itulah awal perkenalan Lavoisier dengan penelitian kimia. Sejak itu, Lavoisier semakin giat melakukan penelitian di bidang kimia. Usaha keras Lavoisier didukung penuh oleh istrinya, yaitu Marie-Anne Pierrette Paulze. Marie membantu suaminya menerjemahkan tulisan kimiawan Inggris, Joseph Priestley. Selain itu, Marie-Anne Pierrette mempunyai keterampilan menggambar. Keterampilannya ini digunakan untuk menggambar hasil-hasil penelitian Lavoisier. Sumbangan terbesar Lavoisier terhadap pengembangan ilmu kimia sehingga dijuluki bapak kimia Modern adalah keberhasilannya menggabungkan semua penemuan di bidang kimia yang terpisah dan berdiri sendiri menjadi suatu kesatuan. Lavoisier membuat kerangka dasar kimia berdasarkan hasil penelitian kimiawan sebelumnya, seperti Joseph Black, Henry Cavendish, Joseph Priestley, dan George Ernst Stahl. Pada saat itu, para ilmuwan mempercayai bahwa reaksi pembakaran menghasilkan gas flogiston sehingga massa zat setelah pembakaran lebih sedikit daripada sebelumnya. Hal ini didasarkan pada percobaan yang dilakukan Priestley. Priestley memanaskan oksida raksa red calx mercury. Reaksi pemanasan padatan oksida raksa menghasilkan air raksa dan gas tak berwarna di atasnya. Setelah ditimbang, massa air raksa lebih sedikit daripada massa oksida raksa. Priestley menyebut gas tak berwarna itu dengan istilah flogiston. Namun tidak demikian dengan Lavoisier, ia meragukan adanya gas flogiston. Menurut dugaannya, yang dimaksud flogiston adalah gas oksigen. Kemudian, Lavoisier mengulang percobaan Priestley untuk membuktikan dugaannya. Ia menimbang massa zat sebelum dan setelah reaksi pemanasan oksida raksa secara teliti menggunakan timbangan yang peka. Ternyata, terjadi pengurangan massa oksida raksa. Lavoisier menjelaskan alasan berkurangnya massa oksida raksa setelah pemanasan. Ketika dipanaskan, oksida raksa menghasilkan gas oksigen sehingga massanya akan berkurang. Lavoisier juga membuktikan kebalikannya. Jika sebuah logam dipanaskan di udara, massanya akan bertambah sesuai dengan jumlah oksigen yang diambil dari udara. Kesimpulan Lavoisier ini dikenal dengan nama Hukum Kekekalan Massa. Jumlah massa zat sebelum dan sesudah reaksi tidak berubah, begitu bunyi hukum tersebut. Dengan penemuan ini, teori flogiston yang dipercayai para ilmuwan kimia selama kurang lebih 100 tahun akhirnya tumbang. Lavoisier juga menyatakan proses berkeringat merupakan hasil pembakaran lambat di dalam tubuh. Antonie Laurent Lavoiser merupakan ilmuwan kimia perancis lahir pada tahun 1743, banyak ilmu yang ia kuasai. Sebelum ia menekuni ilmu kimia dia mengikuti jejak ayahnya mempelajari ilmu hukum. Istrinya Marie-Anne Pierrette selalu membantunya, ia juga ahli dalam menggambar sehingga keahliannya itu digunakan untuk menggambar hasil-hasil penelitian lavoiser. Lavoiser merupakan ahli kimia yang sangat berjasa dalam perkembangan ilmu kimia khususnya dunia pendidikan. Banyak sekali teori yang telah ia kemukakan salah satunya yaitu mengenai hukum kekekalan massa. Dia mulai menemukan hukum kekekalan massa ini ketika kimiawan sebelumnya yaitu Priestley melakukan percobaan reaksi pembakaran menghassilkan gas flogiston sehingga massa zat setelah reaksi menjadi lebih sedikit dibandingkan sebelumnya. Hal ini membuat lavoiser mengulangi percobaan tersebut dengan melakukan oksida raksa, dari percobaan yang ia lakukan massa zat setelah reaksi berkurang. Dia menjelaskan alasan berkurangnya massa tersebut karena reaksi oksida tersebut menghasilkan oksigen dan terlepas ke udara. Jadi hukum kekekalan massa hanya berlaku dalam ruang tertutup. Percobaan Pembuktian Hukum Kekekalan Massa Sehubung hukum kekekalan massa ini menarik penulis untuk mengetahui kebenarannya, sehingga penulis melakukan percobaan tentang hukum kekekalan massa. Hukum Kekekalan Massa Tujuan 1. Agar dapat memahami dan mengerti Hukum kekekalam massa tersebut. 2. Dapat menyimpulkan hasil dari praktikum tentang hukum kekekalan massa. 3. Dapat merumuskan kembali tentang hukum kekekalan massa dalam bidang ataupun alat dan bahan yang lain. 4 Mengetahui manfaat aplikasi hukum kekekalan massa. 5 Dapat mengetahui penyimpangan hukum kekekalan massa. Alat dan Bahan NO Alat dan Bahan Ukuran / Satuan Jumlah /Volume 1 Tabung reaksi Kecil 2 2 Neraca analisis - 1 3 Labu Erlenmeyer - 1 4 Gelas Ukur 100 ml 3/ 250 ml 5 Pipet - 1 6 Larutan PbNO32 0,1 M 3 ml 7 Larutan KI 0,1 M 3 ml 8 Larutan NaOH 0,1 M 3 ml 9 Larutan CuSO4 0,1 M 3 ml Langkah Kerja 1. Ambil larutan PbNO32 sebanyak 3 ml, masukkan ke dalam labu Erlenmeyer yang sebelumnya sudah diukur dengan gelas ukur 2. Cuci gelas ukur dan kemudian ambil larutan KI sebanyak 3 ml, masukkan ke tabung reaksi 3. Timbang massa zat beserta wadahnya 4. Catat hasilnya 5. Kemudian ambil zat dari tabung reaksi masukkan cairan dalam tabung reaksi ke dalam labu Erlenmeyer 6. Catat hasil percampuran kedua zat PbNO32 + KI 7. ulangi percobaan lagi dengan menggunakan percampuran larutan kedua yaitu NaOH + CuSO4 Membuktikan hukum kekekalan massa Hukum Lavosier yang dinyatakan bahwa jika massa sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Data Hasil Percobaan Setelah melakukan percobaan massa ada beberapa hasil yang telah kami Y yang berisi larutan NaOH + CuSO4 dan PbNO32 + KI 1. PbNO32 + KI a. Sebelum bercampur = 75,5 gram b. Setelah bercampur = 75,5 gram 2. NaOH + CuSO4 a. Sebelum bercampur = 73,6 gram b. Setelah bercampur = 73,6 gram Dari hasil percobaan yang telah kami lakukan bahwa Hukum Kekekalan Massa ini terbukti kebenarannya dan sesuai juga dengan tujuan percobaan ini bahwa reaksi kimia tidak menyebabkan perubahan massa. Selain hasil massa yang sama ada hasil lain yang kami peroleh mengenai warna larutan NaOH + CuSO4 dan PbNO32 + KI dari sebelum reaksi dengan sesudah reaksi. Warna larutan NaOH + CuSO4 dan PbNO32. 1. Sebelum Ø Larutan PbNO32 = bening Ø Larutan KI = bening Sesudah Ø Setelah larutan PbNO32 dan larutan KI direaksikan ternyata terjadi perubahan warna yaitu menjadi kuning putih => kuning => kuning oranye 2. Sebelum Ø Larutan NaOH = bening Ø Larutan CuSO4 = bening kebiruan Sesudah Ø Setelah larutan NaOH dan larutan CuSO4 direaksikan ternyata terjadi perubahan warna yaitu menjadi biru pekat => hijau toska => hijau lumut => hitam. Sebenarnya menurut teori jika larutan ini dicampurkan atau direaksikan warnanya akan berubah menjadi warna biru pekat. Namun dalam percobaan ini terjadi beberapa perubahan warna ini dikarenakan adanya faktor lain yang mempengaruhi percobaan ini, yaitu zat terkontaminasi dengan aluminium foil sehingga warna zat berubah beberapa kali. Namun kembali lagi mengenai tujuan percobaan ini hanya sebatas ingin membuktikan bahwa massa zat sebelum dan sesudah reaksi sama. Dan percobaan ini berhasil sesuai bunyi Hukum Kekekalan Massa yaitu ”Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama” BAB III SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Massa adalah suatu ukuran yang menunjukkan kualitas materi atau jumlah bahan dalam suatu benda atau objek. Misalnya ada seseorang yang mengatakan berat tubuhnya 60 Kg, padahal yang dimaksut tubuhnya bermassa 60 Kg. Dari penjelasan contoh tersebut kita ketahui bahwa massa dan berat merupakan besaran yang berbeda. Massa memiliki satuan Kilogram Kg, sedangkan berat yang sebagaimana kita ketahui memiliki satuan Newton N. Antonie Laurent Lavoiser merupakan ilmuwan kimia perancis lahir pada tahun 1743, banyak ilmu yang ia kuasai. Sebelum ia menekuni ilmu kimia dia mengikuti jejak ayahnya mempelajari ilmu hukum. Istrinya Marie-Anne Pierrette selalu membantunya, ia juga ahli dalam menggambar sehingga keahliannya itu digunakan untuk menggambar hasil-hasil penelitian lavoiser. Lavoiser merupakan ahli kimia yang sangat berjasa dalam perkembangan ilmu kimia khususnya dunia pendidikan. Banyak sekali teori yang telah ia kemukakan salah satunya yaitu mengenai hukum kekekalan massa. Dia mulai menemukan hukum kekekalan massa ini ketika kimiawan sebelumnya yaitu Priestley melakukan percobaan reaksi pembakaran menghassilkan gas flogiston sehingga massa zat setelah reaksi menjadi lebih sedikit dibandingkan sebelumnya. Hal ini membuat lavoiser mengulangi percobaan tersebut dengan melakukan oksida raksa, dari percobaan yang ia lakukan massa zat setelah reaksi berkurang. Dia menjelaskan alasan berkurangnya massa tersebut karena reaksi oksida tersebut menghasilkan oksigen dan terlepas ke udara. Jadi hukum kekekalan massa hanya berlaku dalam ruang tertutup. Begitupun ketika mereaksikan larutan NaOH + CuSO4 dan larutan PbNO32 + KI massa larutan ini baik sebelum dan sesudah reaksi juga sama. Percobaan ini dilakukan dalam ruang tertutup. Saran Dalam makalah ini penulis hanya membahas sebatas apa pengertian massa, bunyi hukum kekekalan massa dan pembuktian melalui percobaan. Sebenarnya masih banyak hal yang perlu dibahas dalam hukum kekekalan massa seperti manfaat dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari serta penyimpangan hukum kekekalan massa Karena dalam beberapa kasus terdapat hasil yang berbeda dengan hukum ini serta apa-apa saja yang menyebabkan penyimpangan ini. Oleh karena itu diharapkan penulis selanjutnya untuk membahas mengenai hal-hal diatas. Sehingga, pengetahuan kita tentang hukum kekekalan massa ini bertambah luas dan bersifat membangun. DAFTAR PUSTAKA Chang, Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Jilid I. Jakarta Erlangga Petrucchi, Ralph Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid I. Jakarta Erlangga di akses pada tanggal 28 April 2015
Perubahanfisik tidak menghasilkan zat baru, tanpa terjadinya perubahan massa zat. Sebelum atau sesudah reaksi kimia. Materi dapat berbentuk unsur dan senyawa. Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tetap. Demikian pula halnya dengan keteraturan suatu reaksi kimia, ukuran massa dan besaran kimia lain dari suatu unsur adalah 100% found this document useful 3 votes15K views9 pagesDescriptionPetunjuk laporan hukum kekekalan massa SMA kelas 10Copyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 3 votes15K views9 pagesBAB I Laporan Kekekalan MassaJump to Page You are on page 1of 9 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 8 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. 1Kvfq7J. 73 462 48 142 161 313 403 30 93

laporan praktikum hukum kekekalan massa