Protespun berdatangan dari negara-negara tetangga Indonesia seperti Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Hubungan Indonesia dengan negara-negara tetangga pun menjadi kurang harmonis. Kasus ini merupakan contoh peristiwa alam di Indonesia yang berdampak pada negara-negara tetangga. Peristiwa kebakaran hutan bisa disebabkan oleh
Simak macam-macam peristiwa alam yang terjadi di Indonesia, lengkap dengan penjelasannya di dalam artikel ini. Indonesia merupakan negara memiliki iklim tropis. Sehingga Indonesia dianggap memiliki iklim yang bersahabat. Selain itu, Indonesia juga memiliki curah hujan yang tinggi. Banyak peristiwa-peristiwa alam yang terjadi di Indonesia. Baca juga Apa itu Kegiatan Ekspor dan Impor? Berikut Pengertian, Pelaku dan Manfaatnya Baca juga Apa Itu Hubungan Sosial? Simak Penjelasannya Lengkap dengan Bentuk-bentuknya Pelangi merupakan salah satu contoh peristiwa alam yang tidak merugikan manusia Sulistyawan Dikutip dari buku IPS untuk kelas VI SD/MI yang disusun oleh Arif Julianto Sri Nugroho, M. Si, Nur Siwi Ismawati, Westriningsih, berikut macam-macam peristiwa alam yang terjadi di Indonesia, lengkap dengan penjelasannya Pengertian Peristiwa Alam Peristiwa alam merupakan peristiwa yang terjadi karena pengaruh yang ditimbulkan oleh alam. Peristiwa alam dibagi menjadi 2 sifat yaitu, merugikan atau membahayakan dan tidak membahayakan. Peristiwa Alam yang Tidak Merugikan Berikut peristiwa-peristiwa alam yang tidak merugikan 1. Pergantian musim Pergantian musim di Indonesia terjadi dua kali. Pergantian musim di Indonesia yaitu musim kemarau dan musim hujan.
ο»ΏBencanaAlam Yang Terjadi di Indonesia. Diantaranya yaitu: Gempa Bumi; Gempa bumi adalah bencana alam yang terjadi karena getaran atau guncangan di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan. Salah satu contoh peristiwa dalam jenis gempa bumi yang pernah terjadi di Indonesia

Jawabanproses perubahan wujud pada pembentukan salju adalah terjadi penguapan dari air dan terkondensasi menjadi awan sebelum turun menjadi butiran perubahan wujud pada pembentukan salju adalah terjadi penguapan dari air dan terkondensasi menjadi awan sebelum turun menjadi butiran salju. PembahasanSalju merupakan benda padat, sebelum salju terbentuk, air dari permukaan bumi akan menguap dan berkumpul menjadi awandikarenakan mengalami proses kondensasi mengkristal pada suhu yang sangat dingin. Gumpalan awan akan terus bertambah hingga jatuh menjadi butiran-butiran kristal salju. Jadi, proses perubahan wujud pada pembentukan salju adalah terjadi penguapan dari air dan terkondensasi menjadi awan sebelum turun menjadi butiran merupakan benda padat, sebelum salju terbentuk, air dari permukaan bumi akan menguap dan berkumpul menjadi awan dikarenakan mengalami proses kondensasi mengkristal pada suhu yang sangat dingin. Gumpalan awan akan terus bertambah hingga jatuh menjadi butiran-butiran kristal salju. Jadi, proses perubahan wujud pada pembentukan salju adalah terjadi penguapan dari air dan terkondensasi menjadi awan sebelum turun menjadi butiran salju.

Contohsoal tema 8 kelas 1 peristiwa alam. Peristiwa Alam saat ini sedang banyak dicari oleh para pendidik di Indonesia hal ini sebagai implementasi atas surat edaran Mendikbud No. Kelas 1 SDMI Tahun Pelajaran 20202021 terbagi menjadi dua bagian. Buku Guru Kelas 1 Tema 8 Peristiwa Alam Semester 2 K13 Revisi 2017 Bapak Ibu Guru SD Demikianlah
Salju terbentuk ketika partikel es kecil di awan menyatu dan membentuk kristal es. Saat kristal es itu terbentuk, dia akan semakin membesar dengan cara menyerap air yang ada di sekitarnya. Ketika sudah menjadi cukup berat, mereka kemudian jatuh ke atas tanah. Kumpulan kristal es ini yang kita lihat sebagai titik-titik salju. Salju itu sendiri terbentuk ketika suhu udara sangat rendah dan ada kelembaban di atmosfir cukup untuk membentuk kristal terjadinya salju yaitu terbentuk ketika suhu atmosfir udara berada di bawah titik beku seperti 0 derajat celsius atau 32 derajat fahrenheit. Ada pula muatan minimal untuk kelembaban di suhu tanah pada titik beku atau di bawahnya, salju akan mencapai tanah. Namun, salju masih bisa mencapai tanah saat suhu tanah berada di atas titik beku bila kondisinya tepat. Dalam kasus ini, kristal salju akan mulai meleleh ketika mereka mencapai lapisan udara yang lebih panas. Lelehannya ini menciptakan pendinginan yang menurunkan suhu udara segera di sekitar kristal salju yang meleleh ini. Pada umumnya, salju tidak akan terbentuk bila temperatur tanah tidak kurang dari 5 derajat celsius atau 41 derajat Fahrenheit.Salju bisa terjadi sekalipun suhu begitu rendah, selama masih ada sumber kelembaban dan udara masih terasa dingin. Namun hujan salju yang deras akan terjadi ketika ada udara hangat di sekitar tanah, biasanya sekitar 9 derajat celsius 15 derajat Fahrenheit atau lebih hangat lagi. Karena udara yang hangat bisa mengandung lebih banyak uap proses terjadinya salju memerlukan kelembaban, maka area yang sangat dingin namun sangat panas bisa menjadi sangat jarang mengalami hujan salju. Lembah Kering Antartika, misalnya, membentuk wilayah bebas salju terluas di benua tersebut. Lembah Kering ini cukup dingin namun memiliki angin yang sangat kuat untuk membantu mengurangi kelembaban di udara. Akibatnya daerah ekstrim bersuhu dingin ini tidak mengalami banyak Bersalju di Iklim TropisSalju diidentikkan dengan suhu udara dingin, sehingga secara logika tidak mungkin ada salju yang turun di daerah panas, contohnya daerah beriklim tropis. Namun pada tahun 1623, seorang bernama Jan Carstenz menemukan puncak Jayawijaya yang bersalju ini. Namanya kemudian diabadikan menjadi nama satu-satunya gletser tropika yang terdapat di ketinggian m di atas permukaan air laut, Puncak Jayawijaya menjadi puncak tertinggi di Asia Tenggara dan termasuk dalam tujuh gunung paling tinggi sedunia setelah Mt Everest. Akibat dari ketinggian itu, daerah tersebut dekat dengan lapisan awan-awan yang tinggi bersuhu rendah. Awan-awan inilah yang mengandung banyak kristal-kristal es yang akhirnya turun sebagai itu zona musim di wilayah Papua Tengah tidak mengenal musim kemarau, kondisi zona tersebut juga basah sepanjang tahun. Oleh karena itu pertumbuhan awan di sana relatif tinggi dan mengakibatkan hujan Jenis Awan Bagi Turunnya SaljuDi daerah Pegunungan Dieng terdapat suhu udara ekstrim karena bersuhu sekitar 0 derajat Celsius. Ketika puncak musim kemarau tiba, dataran tinggi ini mengalami fenomena bun upas. Bun Upas ini adalah sebutan bagi petani lokal ketika terjadi embun beku di pagi BMKG, penyebab fenomena itu adalah karena puncak musim kemarau justru mengakibatkan suhu udara di puncak Dieng menjadi rendah karena adanya aliran udara dingin yang berasal dari suhu udara yang ekstrim rendah seperti itu tidak lantas menjadikan Dieng mengalami salju. Alasannya tidak lain adalah karena awan yang menumpuk di daerah Dieng itu adalah awan cumulonimbus. Awan ini umum muncul di daerah tropis dan membawa hujan bersamanya. Sedingin-dinginnya hawa di daerah tropis, awan cumulonimbus hanya bisa memberikan sebatas hujan es, bukan hujan Harry Tirto, Kabag Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG, cumulonimbus justru malah akan menjatuhkan hujan bersuhu hangat apabila menurunkan hujan dalam suhu ekstrim tersebut. Sementara itu awan yang bertanggung jawab untuk menurunkan salju adalah awan merupakan jenis awan di lapisan rendah yang cukup tebal dan memiliki bentuk yang menyebar, seperti kabut tebal yang menyelimuti langit dengan warna yang kelabu. Seperti awan cumulonimbus, awan nimbostratus juga merupakan awan pembawa hujan. Namun bedanya, hujan yang diturunkan oleh nimbostratus tidak mengakibatkan Dieng berada di m di atas permukaan air laut, relatif sama dengan ketinggian awan nimbostratus yang berada di kisaran 600 m di atas permukaan air laut. Itu sebabnya nyaris tidak mungkin salju dapat turun di dataran tinggi bagaimana salju bisa ada di puncak Jayawijaya yang ketinggiannya jauh berada di atas lapisan awan nimbostratus? Rupanya syarat turunnya salju di suatu daerah tidak hanya tergantung dari awan saja. Melainkan batas ketinggian yang bersangkutan dengan tekanan atmosfer pada tempat atmosfer ini juga dipengaruhi oleh gaya gravitasi Bumi. Semakin dekat suatu tempat dengan Bumi, maka semakin besar tekanan atmosfernya. Semakin tinggi dari permukaan air laut, tekanan atmosfer akan menjadi semakin ringan. Hal ini disebabkan karena semakin jauh dari permukaan Bumi, maka molekul udara juga menjadi semakin jarang. Pada ketinggian m di atas permukaan air laut, suhu udara sudah mengalami penurunan yang syarat proses terjadinya salju adalah pada ketinggian di atas m di atas permukaan air laut di daerah khatulistiwa. Pada ketinggian tersebut salju yang terdapat di daerah itu tidak akan mencair sepanjang beberapa gletser di pegunungan Jayawijaya itu telah menghilang. Antara tahun 1939-1962, puncak Trikora di Pegunungan Maroke, di sekitar Jayawijaya ini telah menghilang. Sementara itu sejak tahun 1970, pemantauan dari satelit telah menunjukkan adanya penyusutan pada gletzer di Puncak Jayawijaya. Gletzer Meren sudah mencair sepenuhnya pada tahun 2000, sedangkan gletzer lainnya pun mengalami penyusutan sebanyak 7 meter dan menghilang sama sekali di tahun 2015. Penyusutan akibat pemanasan global ini masih terus terjadi dan diprediksikan pada tahun 2020, sudah tidak ada lagi salju di puncak Jayawijaya.
4Contoh Siklus biogeokimia adalah: siklus karbon – karbon ini bisa dibilang salah satu elemen yang paling penting di Bumi, dan diperlukan untuk kehidupan. Siklus karbon menggambarkan proses dimana organisme pembusukan ke dalam tanah, kembali karbon ke tanah, yang kemudian menjadi sumber makanan bottom-lapisan dalam rantai makanan. Peristiwa alam adalah suatu keadaan yang tidak biasa terjadi dan segala aktifitas yang terjadi di alam. Istilah lain dari peristiwa alam disebut juga bencana alam. Sebagian besar peristiwa alam akan menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan seperti kematian dan kerusakan lingkungan. Ditinjau dari segi Geografis, negara Indonesia terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia, juga berada di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Sedangkan secara Astronomis, negara Indonesia terletak pada 6Β° Lintang Utara LU sampai 11Β° Litang Selatan LS dan 95Β° Bujur Timur BT sampai 141Β° Bujur Timur BT. Dengan terletak dari segi Astronomis dan Geografis di atas, negara Indonesia termasuk wilayah yang sering rawan terjadi bencana alam. Hal ini disebabkan karena wilayah Republic of indonesia menjadi tempat pertemuan 3 lempeng utama dunia, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Indo-Australia. Sehingga, sangat besar kemungkinan merasakan gempa bumi akibat pergeseran lempeng – lempeng tektonik di dasar laut tersebut. Materi Peristiwa Alam Berikut ini adalah beberapa peristiwa alam atau bencana alam yang sering kita temui dalam kehidupan sehari – hari. 1. Gempa Bumi Gempa bumi merupakan gejala alam yang disebabkan oleh tenaga endogen dan menghasilkan getaran kulit permukaan bumi. Berdasarkan kekuatannya, gempa dibedakan menjadi 2 macam, yaitu Makroisme dan Mikroisme. Makroisme adalah gempa berkekuatan besar yang dapat diketahui tanpa menggunakan alat pendeteksi gempa. Sedangkan Mikroisme adalah gempa berkeuatan kecil yang hanya dapat diketahui melalui alat pendeteksi gempa. Alat untuk mendeteksi gempa bumi adalah Seismograf dan Seismometer . Kedua alat tersebut bekerja secara bersamaan dengan cara yang berbeda, namun fungsinya sama – sama untuk melakukan pendeteksian dan monitoring suatu gempa yang terjadi. Penjelasan singkat cara kerja kedua alat ini adalah ketika ada aktifitas getaran yang terjadi dari dalam bumi, maka Seismometer akan mendeteksi getaran tersebut. Setelah itu, Seismograf akan menampikan data terkait aktifitas getaran tersebut dalam bentuk gambaran gelombang dan besar kecilnya dampak yang terjadi dalam sebuah lembaran yang disebut Seismogram kertas pencatat gempa. Sedangkan satuan ukuran kekuatan gempa ditentukan dalam skala Richter. Gempa bumi merambat seperti gelombang transversal dengan tenaganya yang besar. Sehingga seberapa kekuatan gempa dapat ditentukan dengan cara melihat seberapa kerusakan yang ditimbukannya. Istilah lainnya dalam pembahasan materi gempa bumi adalah Hiposentrum , yaitu pusat getaran titik gempa yang berasal dari bawah permukaan tanah. Sedangkan istilah Episentrum , merupakan permukaan tanah yang terkena dampak getaran gempa. Beberapa dampak yang ditimbulkan gempa adalah kerusakan di darat seperti tumbangnya pohon – pohon, bangunan roboh, tanah longsor, kerusakan jaringan listrik, dan bergesernya permukaan tanah yang menimbulkan keretakan. Selain itu, kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa yang ada di laut adalah Seismic sea wave gelombang air berukuran besar akibat gempa atau aktifitas lempeng tektonik dari dasar laut. 2. Gunung Meletus Gunung meletus merupakan peristiwa alam yang disebabkan oleh aktifitas gunung berapi dengan mengeluarkan lahar dari perut bumi. Sedangkan gunung berapi terbentuk akibat penumpukan material hasil erupsi muntahan magma dari dalam bumi. Gunung berapi banyak ditemukan di jalur pertemuan dua atau tiga lempeng kerak bumi, pegunungan tengah samudra, dan di titik – titik panas permukaan bumi. Sebagian besar gunung api yang aktif di dunia berada dipertemuan lempeng tektonik dan di daerah Samudra Pasifik yang disebut Cincin Gunung Api Band of Fire . Suatu Gunung Api dikatakan sebagai gunung api aktif apabila gunung tersebut memiliki aktifitas vulkanik tinggi dan dapat meletus dalam jangka waktu yang pendek. Misalnya kalau di Indonesia adalah Gunung Merapi Jawa Tengah, Gunung Sinabung Dataran Tinggi Karo – Sumatera Utara, Gunung Bromo dan Gunung Kelud Jawa Timur, Gunung Galunggung Jawa Barat, dan lain sebagainya. Tanda – tanda sebuah gunung api akan meletus adalah sebagai berikut 1. Sering terjadi gempa vulkanik di sekitar gunung 2. Terjadi kenaikan temperatur di sekitar kawah 3. Banyak sumber air yang mongering 4. Sering terdengar suara gemuruh five. Banyak hewan yang berpindah, kebanyakan menuju ke dataran rendah bahkan sampai daerah perkampungan warga Ketika gunung api meletus, biasanya akan mengeluarkan cairan bahan textile panas disertai dengan debu vulkanik dan asap panas. Cairan magma pijar yang keluar dari kawah gunung berapi disebut Lava. Akan tetapi, jika lava tersebut bercampur dengan debu vulkanik, batuan dan air membentuk aliran yang jenuh serta menghasilkan aliran yang deras maka disebut sebagai Lahar dingin. Lahar dingin dapat menimbulkan kerusakan bagi langkungan, terutama bagi kelangsungan hidup makhluk hidup manusia, hewan, dan tumbuhan. Sebagai upaya pencegahan terhadap dampak yang ditimbulkan dari erupsi gunung berapi dan sekaligus meminimalisir kerugian tersebut, maka perlu dilakukan beberapa usaha – usaha seperti 1. Membuat pos – pos pemantauan gunung berapi. ii. Membuat tenda pengungsian dan segera mengungsikan penduduk apabila sudah mulai berstatus SIAGA oleh BNPB Badan Nasional Penanggulangan Bencana setempat. 3. Membuat beberapa terowongan air pada kawah gunung api yang berdanau. iii. Banjir Banjir merupakan genangan air yang mengalir dan menutupi daratan yang disebabkan saluran air tidak mampu lagi menampung kapasitasnya. Seringkali banjir kita jumpai pada saat terjadi hujan, karena volume air menjadi bertambah dan besar kemungkinan membawa beberapa benda termasuk sampah yang dapat menyumbat saluran air, sehingga air meluap dan menggenangi daratan sekitar aliran. Banjir seringkali menimbulkan kerugian bagi kehidupan, karena banjir merupakan suatu keadaan lingkungan yang tidak seimbang. Sehingga beberapa makhluk hidup, termasuk manusia akan mengalami kerugian besar dalam kehidupan sehari – hari. Sebagai upaya pencegahan terhadap bahaya dan kerugian banjir, maka kita sebagai manusia dapat melakukan usaha – usaha sebagai berikut one. Melakukan reboisasi, dengan tujuan semakin banyakl pohon – pohon besar dan berakar kuat dapat membantu menampung air dan mencegah longsor. 2. Membuat bendungan atau danau, dengan tujuan untuk menampung sebagaian kapasistas air yang berlebih dan dapat dimanfaatlkan sebagai PLTA Pembangkit Listrik Tenaga Air. Misalnya PLTA Karangkates Malang – Jawa Timur, Waduk Gajah Mungkur Jawa Tengah, Waduk Jatiluhur Jawa Barat, dan lain – lain. three. β€œ BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPAT SAMPAH ”, bukan di Sungai maupun daerah aliran air lainnya seperti selokan, drainase dan tempat selain tempat sampah. Dengan melakukan pencegahan seperti usaha – usaha tersebut di atas, maka dampak bahaya banjir dan kerugiannya dapat diminimalisir. Sehingga keseimbangan ekosistem senantiasa dapat tercapai serta pencemaran baik udara, air dan tanah akan semakin berkurang. Terakhir diperbarui 31 Oktober 2018 Menyublimyaitu peristiwa perubahan wujud dari benda padat menjadi benda gas. Perubahan benda padat menjadi gas disebabkan karena suhu sekitar yang tinggi atau panas. IPA merupakan suatu ilmu yag membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis berdasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Nama Edenia Evelina Larissa Kelas XI MIPA 3 SALJU Salju merupakan salah satu fenomena alam yang menarik pada musim dingin dan sebagai pertanda telah memasuki fase musim dingini. Salju menjadi indah karena kristal-kristal es yang lembut dan putih seperti kapas ini hanya muncul secara alami di wilayah beriklim subtropis. Subtropis adalah wilayah Bumi yang berada di utara dan selatan setelah wilayah tropis yang dibatasi oleh garis balik utara dan garis balik selatan pada lintang 23,5Β° utara dan selatan, yang memiliki 4 musim. Seperti negara contohnya Jepang, Prancis, Rusia, dan Amerika. Pada umumnya, proses terjadinya salju dan hujan hampir sama, hanya di bedakan tempat terjadinya. Salju berasal dari uap air yang berkumpul di atmosfer bumi disebut evaporasi. Kumpulan uap air itu mengalami proses kimia alami, yaitu menjadi dingin hingga menyentuh titik kondensasi, di mana temperatur mengubah gas menjadi bentuk cair atau pun padat. Kemudian menggumpal membentuk awan. Pada awal mula pembentukan awan, massa nya jauh lebih kecil daripada massa udara, sehingga menyebabkan awan tersebut mengapung di udara. Namun, setelah kumpulan uap terus bertambah dan mengumpul ke dalam awan tersebut, massa nya juga bertambah, sehingga ketika udara sudah tidak mampu menahan, awan tersebut akan pecah dan menghasilkan partikel air yang jatuh ke bumi. Temperatur udara tepat di bawah awan yaitu 0Β°C. Namun, temperatur yang rendah saja tidak cukup untuk menciptakan salju. Saat partikel-partikel air murni tersebut bersentuhan dengan udara, maka air tersebut terkotori oleh partikel lain. Ada partikel tertentu yang berfungsi mempercepat proses pembekuan, hingga cepat menjadi kristal es. Partikel pengotor yang terlibat dalam proses ini disebut nukleator. Selain dapat mempercepat proses pembekuan, berfungsi juga sebagai perekat antara uap air. Lalu, partikel air yang kotor menyatu dengan partikel air lainnya dan membentuk kristal lebih besar. Salju ini berubah menjadi bentuk cair jika temperatur tidak dapat melelehkan kristal. Kristal salju memiliki struktur unik, tidak ada kristal salju di dunia ini yang mempunyai bentuk sama. Meskipun mempunyai keunikan, salju juga tidak jarang menyebabkan dampak buruk pada fisik maupun material yang nilainya tidak sedikit. Proseskondensasi merupakan proses yang cukup kompleks, yang terjadi dalam banyak contoh kasus. Kondensasi Menurut Para Ahli 1. Nieke Karnaningroem (1990), peristiwa Condensation adalah proses mengubah bentuk gas menjadi bentuk cair yang disebabkan oleh perbedaan suhu udara. Suhu kondensasi berubah sesuai dengan tekanan uap yang ada. 2. Bagi sebagian orang, utamanya yang tinggal di negara beriklmim tropis, salju boleh jadi hanyalah sesuatu yang bisa dibayangkan, tanpa bisa dirasakan. Tapi tidak demikian bagi mereka yang tinggal di negara 4 musim. Meski musim salju menjadi saat paling dingin, namun tetap saja selalu dinantikan. Salju sendiri bisa diartikan sebagai bentuk padat air yang jatuh ke bumi dari atmosfer atau awan yang telah membeku menjadi kristal padat. Salju terdiri atas partikel uap air yang kemudian mendingin di udara, lalu jatuh ke Bumi. Uap air tersebut jatuh dalam bentuk kepingan empuk, putih, dan seperti kristal lembut. Pada suhu tertentu disebut titik beku, 0Β° Celsius, 32Β° Fahrenheit, salju bisa meleleh dan hilang. Salju terbentuk dari uap air yang berkumpul di atmosfer Bumi. Kumpulan uap air itu lantas mendingin sampai pada titik kondensasi yaitu temperatur di mana gas berubah bentuk menjadi cair atau padat, sebelum akhirnya menggumpal membentuk awan. Pada saat awal pembentukan awan, sebagaimana dikutip dari LIPI, massanya jauh lebih kecil daripada massa udara sehingga awan tersebut mengapung di udara – persis seperti kayu balok yang mengapung di atas permukaan air. Namun, ketika kumpulan uap terus bertambah dan bergabung ke dalam awan tersebut, massanya pun ikut bertambah, sehingga pada suatu ketika udara tidak sanggup lagi menahannya. Awan tersebut lalu pecah dan partikel air pun jatuh ke Bumi. Baca juga Proses Menipisnya Lapisan Ozon Berbeda dengan air yang kita minum sehari-hari, partikel air yang jatuh ke bumi itu tak langsung beku pada suhu 0 derajat celcius. Partikel air dari awan masih murni karena belum tercampur zat lain. Karenanya, butuh suhu di bawah 0 derajat celcius untuk membuat partikel air ini menjadi beku. Lalu, apakah salju langsung terbentuk saat itu juga? Nyatanya, suhu rendah seperti itu belum tentu bisa membentuk salju. Karena suhu udara sebelum menyentuh bumi terhitung tinggi. Partikel air yang membeku itu pun kembali mencair setelah tersentuh suhu udara hangat atau tinggi. Agar salju terbentuk, dibutuhkan partikel-partikel tertentu yang berfungsi mempercepat fase pembekuan, sehingga air murni dengan cepat menjadi kristal-kristal es. Partikel-partikel pengotor yang terlibat dalam proses ini disebut nukleator. Fungsinya sendiri, selain mempercepat fase pembekuan, juga menjadi perekat antaruap air. Sehingga partikel air yang tidak murni lagi bergabung bersama dengan partikel air lainnya membentuk kristal lebih besar. Jika temperatur udara tidak sampai melelehkan kristal es tersebut, kristal-kristal es ini jatuh ke tanah. Dan inilah yang kita kenal sebagai salju. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related Topicshujan saljumusim saljuproses terbentuknya saljusalju You May Also Like YwtcJ. 242 47 337 60 309 230 356 397 74

peristiwa pembentukan salju merupakan contoh peristiwa alam yaitu